BadungEkonomi

Wagub Cok Ace berharap Proyek Branding Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dorong Peningkatan Produk dan Daya Saing Usaha.

BADUNG | suaratabanan.id – Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyambut baik inisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI melalui Kemenlu RI telah menandatangani MOU (Memorandum of Understanding) dengan World Intellectual Property Organization (WIPO) pada bulan Oktober tahun 2022 lalu. Langkan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan branding usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Wagub berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan nilai tambah produk dan jasa di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang nantinya akan mendorong peningkatan produk dan daya saing usaha.

Harapan tersebut disampaikan Wagub Cok Ace saat menghadiri acara Launching Proyek Branding Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Hotel Padma Legian, Badung, Selasa (16/5).

Wagub Cok Ace yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun menyampaikan, perekonomian Bali yang sepenuhnya mengandalkan sektor pariwisata, harus bisa berbenah dan menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya digitalisasi, cenderung sangat dinamis pertumbuhannya. Bali yang mengandalkan sektor pariwisata dan ditunjang oleh usaha-usaha kecil lainnya, harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.

“Dunia usaha harus mampu mengimbanginya melalui digitalisasi usaha, agar dapat bersaing ditingkat global, sehingga kesenjangan pengetahuan antara negara maju dan berkembang, dapat dikurangi”.tegas Wagub

Guna meningkatkan daya saing usaha, diperlukan fasilitasi dari Pemerintah, agar mampu memperkuat identitas dan keseragaman kualitas usaha, salah satunya melalui fasilitasi kepemilikan sertifikat hak kekayaan intelektual (HAKI), khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Mengingat pentingnya kekayaan intelektual dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, terutamanya dalam bidang pemasaran dan peningkatan pendapatan melalui peningkatan kapasitas usaha, maka saya sangat mendukung terselenggaranya kegiatan fasilitasi merek kolektif di Provinsi Bali.

“Melalui kegiatan ini, saya harap dapat memperkuat identitas dan keseragaman kualitas usaha, khususnya pada usaha ekonomi kreatif di Provinsi Bali. Dengan adanya fasilitasi ini, saya harap adanya peningkatan dalam perekonomian masyarakat Bali di sektor ekonomi kreatif dan sekaligus membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas,” imbuhnya.

Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menyampaikan, ini merupakan hasil kolaborasi prioritas kerja dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Kementerian Luar Negeri untuk menggandeng WIPO dalam bentuk kerja sama konkrit yang manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Nasional.

Peningkatan nilai tambah melalui kekayaan intelektual ini diharapkan dapat mendorong peningkatan daya saing usaha produk lokal dan menggali potensinya.

Acara yang dibuka Menparekraf dihadiri Deputy Director General for Regional and National Development Sector (RINDS) WIPO, Hasan Kleib, Director RINDS Project, Barher, jajaran Kemenparekraf RI serta undangan lainnya.(ST-WIN)