Denpasar, Suaratabanan.id – Bertepatan dengan Hari Suci Saraswati, Sabtu (6/9/2025), Yayasan Padma Siwa Buana menyelenggarakan upacara Pawintenan Dasa Guna sekaligus Pawintenan Saraswati. Upacara ini menjadi kewajiban bagi mereka yang mengemban tugas suci sebagai Pemangku, Serati, Sangging, maupun pelaku dharma lainnya. Tujuannya adalah untuk penyucian diri, menanamkan kesadaran spiritual, serta memohon anugerah Sanghyang Widi Wasa.
Pembina Yayasan Padma Siwa Buana, Jro Mangku I Made Gede Arnawa, menjelaskan bahwa dalam proses aguron-guron atau maguru waktra, seorang sisya diwajibkan melaksanakan Pawintenan Saraswati. Hal ini agar proses belajar mendapatkan tuntunan, terhindar dari upadarwa (rintangan), dan mampu menerima Sanghyang Aji dengan baik. “Jika tidak, maka pemastu Sanghyang Aji akan sulit diperbaiki bahkan bisa berakibat pada kebodohan spiritual/buduh,” tegasnya.
Yayasan Padma Siwa Buana dari sejak berdirinya tahun 2009, pertama kali menggelar upacara Pawintenan Dasa Guna dengan diikuti 45 peserta dan Pawintenan Saraswati diiki oleh 30 peserta. Upacara tersebut dipuput oleh Ida Rsi Agung Dwija Shrijaya Nararya, dari Griya Taman Pudak Sari Asrama, Pandak Gede – Tabanan. Sosok Ida Rsi sendiri semasa walaka dibimbing langsung oleh Jro Mangku Made Gede Arnawa yang sejak muda (1980-an) telah tekun mendalami spiritual.
Yayasan Padma Siwa Buana didirikan pada 9 September 2009 dan resmi terdaftar di Kemenkumham pada tahun 2011. Fokus yayasan ini bergerak di bidang pembinaan spiritual, Nanggunin Gunan awak, Usada dan Kepemangkuan. Saat ini, anggotanya datang dari berbagai pelosok desa di Bali serta Jawa Timur, khususnya Banyuwangi dan Gresik. “Kami bersyukur, keberadaan yayasan terus mendapat dukungan masyarakat hingga kini,” ungkap Ajik Rai, Sekretaris Yayasan. (Ajk)