BirokrasiTabanan

Desa Mundeh Kauh, Pelopor OpenSID 

Oplus_16777216

TABANAN, SUARATANAN.ID – Desa Mundeh Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat (Selbar), Tabanan, kembali menegaskan komitmennya sebagai pelopor transformasi digital desa di Kabupaten Tabanan. Desa ini tercatat sebagai yang pertama menerapkan Aplikasi OpenSID versi premium (berbayar), jauh sebelum desa-desa lain di Tabanan mengikuti langkah serupa.

Langkah berani tersebut menjadi inspirasi besar bagi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tabanan, yang kemudian menginisiasi seluruh desa di Tabanan untuk menggunakan aplikasi OpenSID guna mendukung Program Satu Data Kabupaten yang terintegrasi dengan Data Desa Presisi. Kini, seluruh 133 desa di 10 kecamatan di Tabanan telah menggunakan aplikasi yang sama.

Lebih dari sekadar alat administrasi, OpenSID telah menjadi instrumen strategis untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat desa. Dengan platform ini, pelayanan administrasi berjalan lebih cepat, transparan, dan efisien—mulai dari pendataan warga, pengajuan surat, hingga pelaporan kegiatan pembangunan.

Baca Juga:  Kapolres Tabanan Terima Penghargaan Pelayanan Prima

Namun, sebagai pelopor, Desa Mundeh Kauh tak berhenti pada pencapaian tersebut. Komitmen untuk terus meningkatkan kapasitas SDM perangkat desa terus dijaga. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Sistem Informasi Desa (SID) yang digelar pada Rabu (11/7), bertempat di Kantor Desa Mundeh Kauh.

Bimtek ini dibuka langsung oleh Perbekel Desa Mundeh Kauh, I Nyoman Giri, dan menghadirkan narasumber dari Dinas Kominfo Tabanan yang dikoordinir oleh Jafung Pranata Komputer (Prakom) Ahli Muda, I Wayan Muliana, serta didampingi oleh Tim Teknis IT yaitu I Made Adi Sutrisna, I Gusti Putu Sutrisna Wibawa, dan I Putu Chandra Udayana.

Baca Juga:  Ketua TP PKK Tabanan Siap Bergerak

Dalam pengantarnya sebelum sesi diskusi dan praktik teknis dimulai, I Wayan Muliana menyampaikan bahwa digitalisasi desa bukan sekadar mengikuti arus perkembangan zaman, melainkan menjadi kebutuhan nyata dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang efektif dan berbasis data.

“Desa Mundeh Kauh telah memberi contoh bahwa keberanian untuk memulai lebih awal disertai komitmen untuk terus belajar adalah kunci keberhasilan dalam transformasi digital desa. Penguatan kapasitas SDM menjadi fondasi utama agar OpenSID tidak hanya berjalan, tetapi benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkapnya. (ST-MUL)